Apa Itu Prospek ? Ini Dia Cara Mempercepat Mendapatkannya !

Apa itu Prospek – Pengertian apa itu prospek menjadi salah satu materi yang harus Anda mengerti ketika bergelut di dunia bisnis, marketing, dan penjualan. Umumnya prospek diartikan sebagai calon pembeli, calon pelanggan atau calon konsumen.

Sehingga proses dan upaya untuk mendapatkan calon klien atau konsumen tersebut kerap disebut prospecting atau finding prospect.

Secara umum, prospek adalah konsumen potensial yang bisa melakukan pembelian barang atau jasa pada materi penjualan yang ditawarkan. Prospek adalah sasaran utama sebuah produk penawaran yang bisa menaikkan angka penjualan sehingga perusahaan atau pemilik bisnis bisa mendapatkan keuntungan.

Prospek dan Peluang

apa itu prospek
credit: G2

Prospek dapat dikatakan sebagai salah satu gambaran antara peluang dan ancaman dari sebuah aktivitas pemasaran. Selain itu, prospek menjadi sebuah patokan untuk kenaikan penjualan karena target pasar akan menentukan jumlah permintaan barang.

Di sisi lain, prospek juga bisa dikatakan sebagai kelompok atau organisasi tertentu yang memiliki potensi yang baik untuk pertukaran bisnis. Prospek juga bisa dikategorikan sebagai salah satu calon pembeli yang memiliki minat dan kemauan untuk membeli sebuah produk atau jasa.

Beragam Sumber Informasi Terkait dengan Prospek

sumber-sumber prospek
credit: Slideteam

Berdasarkan subjek targetnya, terdapat beberapa orang yang bisa dijadikan sumber informasi dalam mendapatkan data calon konsumen. Berikut ulasan selengkapnya.

1. Keluarga

Salah satu sumber informasi pertama yang bisa digali untuk mendapatkan calon prospek adalah keluarga. Jika ingin mengetahui karakter dan kepribadian seseorang, Anda bisa memulai dari keluarga terdekatnya, baik dari sang ayah, sang ibu, adik, atau saudaranya yang lain.

2. Kawan dan Sahabat

Selain keluarga, kawan dan sahabat juga bisa menjadi salah satu informan untuk mengetahui calon prospek Anda. Teman adalah orang-orang yang akan lebih paham keseharian calon prospek yang Anda targetkan, sehingga hal ini akan mempermudah Anda untuk mendapatkan hal-hal yang perlu Anda ketahui untuk calon target prospek yang sedang didekati.

3. Komunitas atau Perkumpulan

Lingkungan masyarakat di Indonesia memiliki banyak kesempatan untuk saling mengenal melalui komunitas atau perkumpulan tertentu. Perkumpulan tersebut bisa menjadi salah satu lahan prospek penjualan produk yang Anda kelola.

4. Organisasi atau Klub

Hampir sama dengan komunitas, klub atau organisasi biasanya juga bisa jadi lahan prospek yang menggiurkan. Misalkan pada komunitas emak-emak penulis, maka di sana akan lebih potensial untuk dijadikan lahan produk atau jasa yang terkait dengan kelas menulis, teknik penulisan, buku atau karya, dan sejenisnya.

Umumnya, klub lebih dikhususkan pada orang-orang yang memiliki minat atau hobi yang sama, sehingga target market lebih mengerucut dan tepat sasaran. Salah satu tugas penjual adalah menemukan sasaran yang tepat agar penjualan semakin meningkat.

5. Pameran atau Lokakarya Industri

Orang-orang yang bersedia datang pada sebuah acara pameran dan workshop adalah sosok calon prospek yang bisa jadi sasaran produk Anda. Biasanya lokasi ini juga menjadi tempat berkumpulnya penjual dan pembeli, sehingga kemungkinan untuk dapatkan prospek juga akan semakin besar.

6. Memasang Iklan

Sudah bukan menjadi rahasia bahwa iklan akan memberikan dampak yang cukup signifikan untuk penjualan. Terlebih bila menggunakan bintang iklan atau endorser yang sesuai dengan target pasar Anda. Langkah ini akan membuat calon prospek semakin tertarik dengan produk atau barang ditawarkan.

Trik Menemukan Prospek atau Calon Konsumen

cara mendapatkan prospek
credit: Outsource worker

Terdapat beberapa trik mudah untuk mendapatkan calon konsumen yang akan tertarik pada produk Anda. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

1. Trik Referensi (The Endless Chain)

Teknik referensi kerap dilakukan oleh sales eksekutif. Biasanya mereka akan meminta referensi calon prospek baru pada kenalan atau teman. Dengan modal ini, sales tak akan kebingungan untuk mendapatkan prospek potensial selanjutnya. Rekomendasi yang diberikan oleh orang yang tepat tentu akan menghasilkan calon klien yang memiliki kualitas yang sepadan.

2. Tokoh Masyarakat (The Center of Influence)

Tokoh masyarakat yang dimaksud tak hanya terpatok pada faktor agama, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan. Tokoh masyarakat adalah sosok-sosok yang dianggap sebagai kiblat bagi generasi muda, sehingga bisa menjadi role model yang akan mempengaruhi penjualan dan pemasaran sebuah produk.

Untuk memasarkan sebuah produk atau layanan jasa, maka Anda perlu paham bahwa tak semua orang bisa menerima produk tersebut. Sehingga, Anda perlu menjadikan beberapa influencer yang benar-benar tepat agar terjadi kenaikan permintaan produk yang signifikan.

Para artis, aktor, dan entertainer yang tergolong sebagai publik figur akan menjadi salah satu faktor penentu naiknya branding pada produk Anda.

3. Trik Keliling (Canvassing)

Proses door to door adalah langkah yang dilakukan untuk memperoleh prospek pembeli ketika Anda melakukan teknik satu ini. Biasanya cara ini dilakukan oleh sales dengan bermodal brosur dan barang dagangan yang dibawa untuk diperkenalkan kepada para warga di sebuah kawasan tertentu.

4. Demo di Tempat (Direct Demonstration)

Upaya ini dapat dilakukan dengan berkunjung ke beberapa lokasi potensial, kemudian meminta izin kepada pemilik dan orang-orang yang berwenang di area tersebut, agar bisa melakukan demo produk. Umumnya, proses ini bisa dilakukan di berbagai tempat, bisa seperti arisan, pertemuan keluarga, PKK, atau sejenisnya.

5. Observasi Pribadi (Personal Observation)

Personal observasi dilakukan dengan melakukan observasi secara mandiri. Biasanya hal ini dilakukan sebelum memulai sebuah usaha. Pemilik harus bisa mengetahui peluang bisnis yang mungkin terjadi ketika hendak melakukan penjualan barang atau jasa di lokasi tertentu. Bahkan, cara ini bisa dilakukan di berbagai kesempatan, baik survei lapangan, atau ketika berjumpa dengan kawan saat menghadiri sebuah acara tertentu.

Melakukan Evaluasi Calon Konsumen

evaluasi konsumen untuk meningkatkan prospek
credit: Fav png

Agar semua calon konsumen bisa menjadi prospek yang potensial, maka seorang sales eksekutif harus bisa melakukan evaluasi calon konsumen dengan benar. Adapun beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk dijadikan patokan dalam proses evaluasi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Kebutuhan dan Keinginan pada Produk

Salah satu faktor penentu sebuah produk bisa dipasarkan adalah adanya kebutuhan dan keinginan yang berbanding lurus. Selain itu, harga juga akan jadi penentu dengan pesaing dari kompetitor sejenis.  Misalkan target marketnya adalah anak muda, maka sajikan produk yang diinginkan dan dibutuhkan oleh anak muda, dengan harga yang bisa dijangkau sebagai pelajar dan mahasiswa.

Ketika produk Anda bisa memenuhi standar kualitas yang tak jauh berbeda dengan penyedia produk lain yang sejenis, maka pilihan pembelian akan tetap dijatuhkan pada produk Anda. Mereka akan memiliki pemikiran “Untuk apa aku membeli barang mahal jika ada barang murah yang punya kualitas yang tak jauh berbeda?”

2. Dapat Mengambil Keputusan

Seorang sales dituntut untuk pandai dalam memperhatikan calon prospeknya. Misalkan untuk sales skincare dan kecantikan, maka penuhi pengetahuan Anda dengan informasi terkait kulit dan lainnya. Hal ini akan memudahkan Anda untuk memberikan saran atau masukan pada konsumen sesuai dengan kebutuhan kulit yang diinginkannya.

3. Produk harus Memiliki Daya Beli

Selain dua faktor sebelumnya, jenis layanan produk dan jasa yang ditawarkan harus memiliki daya beli. Anda harus temukan strong why content yang akan bisa menaikkan performa branding produk dengan lebih baik.

Mengapa mereka harus membeli produk Anda? Apa alasan terkuat Anda ketika mencoba membuat produk tersebut? Bagaimana cara pembeli mendapatkannya? Apa kerugian yang didapatkan pembeli jika tak bertransaksi secepatnya?

Pertanyaan-pertanyaan di atas bisa Anda jadikan peta rujukan untuk menilai kualitas produk dan daya saingnya di mata masyarakat, Semakin tinggi daya belinya, maka akan semakin memudahkan tim marketing untuk menyasar prospek yang tepat.

4. Syarat Khusus (Produk)

Ketika sebuah produk diluncurkan, sebaiknya pemilik bisnis sudah bisa mencanangkan calon target market agar prospek berbanding lurus dengan proses keluarnya produk. Dalam hal ini, Anda harus bisa mengevaluasi produk yang sesuai dengan standar yang ada dalam masyarakat, begitu pula sebaliknya.

Ketika masyarakat A sesuai dengan kriteria produk, maka pasar di ranah tersebut akan lebih baik dibandingkan pasar B yang tidak relevan. Hal ini bisa dikaitkan dengan tingkat ekonomi dan kemampuan daya beli calon konsumen Anda.

5. Adanya Kunjungan Penjualan

Ketika seluruh persyaratan di atas sudah terpenuhi, tetapi calon prospek tidak mudah ditemui, maka peluang untuk dealing menjadi jauh berkurang. Oleh karena itu, strategi terbaik untuk bisa terus mendapatkannya adalah strategi jemput bola dengan kunjungan penjualan. Dengan langkah ini, konsumen akan lebih dimudahkan karena Anda dapat menawarkan dan mempresentasikan produk dengan lebih baik.

Baca artikel terkait bisnis di : The Balance smb

Tips Melakukan Prospek agar Hasil Maksimal

cara memaksimalkan prospek
credit: Cooperfrente

Melakukan prospek akan semakin maksimal jika Anda juga memiliki beberapa kriteria rekan dan calon prospek yang benar-benar tepat. Selain beberapa langkah yang telah dijelaskan sebelumnya, di bawah ini akan dijelaskan beberapa tips melakukan prospek agar hasil yang didapatkan lebih memuaskan.

1. Menemukan partner yang tepat

Partner adalah sosok yang akan membantu Anda dalam mengatasi berbagai masalah yang mungkin ditimbulkan selama proses mencari prospek. Dengan menemukan teman kerja yang tepat, maka Anda dapat berbagi beban yang sama. Hal ini penting agar proses prospecting bisa berjalan sesuai dengan target yang dicanangkan sebelumnya.

2. Memahami produk dengan detail

Bagaimana Anda bisa dapatkan prospek yang tepat bila tak memahami produk dengan baik? Seorang sales harus paham seluk beluk barang yang ditawarkannya agar bisa menjelaskan dengan rinci keunggulan yang jadi daya tarik produk.

3. Memiliki ilmu komunikasi yang baik

Selain memahami produk dengan baik, salah satu tips untuk dapatkan prospek adalah memiliki komunikasi yang baik. Gunakan bahasa yang santun, jelas, dan tidak berbelit-belit agar lebih dipahami. Pembeli tidak suka diribetkan dengan bahasa yang tidak jelas dan berputar-putar.

4. Menciptakan branding diri yang bisa dipercaya

Faktor lain yang akan menjadi penentu kepercayaan konsumen adalah branding diri Anda. Jika dilakukan secara offline, maka ciptakan sebuah image baik dengan berpakaian rapi, wangi, dan ramah.

Jika berada di ranah online, maka ciptakan suasana media sosial yang terbuka, bermanfaat, dan bisa menciptakan engagement dengan followers dengan baik.

Setelah mengetahui apa itu prospek dan serba-serbinya, maka kini Anda bisa fokus untuk mengembangkan potensi produk dengan lebih baik. Pengetahuan tentang prospek ini tentu penting agar tujuan untuk bisa menyasar pada target yang tepat bisa terpenuhi. Dengan demikian, peningkatan penjualan produk juga semakin baik.

Leave a Comment